, ,

Tantangan Besar Bupati Yunus Wonda ASN Harus Berani Kreatif Dan Inovatif

oleh -126 Dilihat

Tahun 2026, Bupati Jayapura Peringatkan ASN: “Stop Program ‘Copy-Paste’, Waktunya Berinovasi untuk Warga!”

INFO Kumurkek– Langkah tegas disampaikan oleh Bupati Jayapura, Yunus Wonda, dalam apel pagi yang digelar di halaman kantor bupati, Gunung Merah, Sentani. Dengan penuh semangat, Bupati mengeluarkan instruksi penting sekaligus tantangan besar bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Jayapura: waktunya berhenti mengandalkan program lama dan beralih ke karya yang inovatif dan kreatif.

Tantangan Besar Bupati Yunus Wonda ASN Harus Berani Kreatif Dan Inovatif
Tantangan Besar Bupati Yunus Wonda ASN Harus Berani Kreatif Dan Inovatif

Baca Juga : Mengakselerasi Perekonomian Transmigrasi, Kementrans Jalankan Diplomasi Investasi Ke China

Bupati tidak hanya menekankan pentingnya disiplin dan loyalitas, tetapi juga mendorong sebuah perubahan budaya kerja yang fundamental. “Tunjukkan dedikasi dan loyalitas dengan cara yang cerdas dan penuh tanggung jawab. Kerjakan tugas dengan baik, dan pastikan seluruh energi dan kegiatan kita sejalan dengan visi dan misi yang telah kita tetapkan untuk memajukan Jayapura,” tegas Yunus di hadapan seluruh peserta apel.

Tonggak Sejarah 2026: Akhir Era Program “Salin-Tempel”

Pernyataan paling menggema datang ketika Bupati Yunus Wonda menetapkan Tahun 2026 sebagai batas akhir untuk praktik “copy-paste” dalam perencanaan program. Ia menegaskan bahwa masa depan Jayapura tidak bisa dibangun dengan hanya menyalin program dari tahun-tahun sebelumnya.

“Dengarkan baik-baik, mulai tahun 2026, tidak boleh lagi ada kegiatan yang sekadar ‘dibawa’ dari tahun 2023, 2024, atau 2025. Jangan hanya salin dan tempel program lama! Zaman sudah berubah, tantangan masyarakat juga berkembang.

Perubahan Butuh Kekompakan dan Pemberdayaan Seluruh ASN

Bupati menyadari bahwa perubahan besar mustahil diwujudkan oleh segelintir orang saja. Untuk itu, ia menekankan bahwa fondasi dari inovasi ini adalah kerja keras, kekompakan, dan tanggung jawab kolektif seluruh jajaran pemerintah.

“Perubahan yang kita idamkan tidak akan lahir dari kerja individual. Butuh kekompakan dan sinergi,” ujarnya. Ia kemudian meminta kepada setiap kepala dinas untuk meninggalkan budaya kerja yang eksklusif dan beralih ke model pemberdayaan. “Libatkan semua pegawai dalam setiap pekerjaan dan perencanaan. Jangan ada kegiatan di lapangan yang dilakukan tanpa koordinasi yang solid. Setiap orang, di posisinya masing-masing, harus berkontribusi aktif. Setiap ide berharga.”

Cinta pada Pekerjaan adalah Modal Dasar Pengabdian

Mengakhiri arahan yang inspiratif tersebut, Bupati Yunus Wonda mengajak seluruh ASN untuk memaknai pekerjaan mereka tidak hanya sebagai tugas administratif, tetapi sebagai bentuk pengabdian yang lebih tinggi.

“Mari kita jatuh cinta pada pekerjaan dan tanggung jawab kita. Ingat, amanah yang kita jalankan ini adalah titipan dari Tuhan dan kepercayaan dari rakyat yang kita layani. Dengan hati yang penuh cinta dan rasa tanggung jawab, saya yakin tidak ada yang mustahil. Hasil karya kita nantinya akan menjadi warisan berharga, membawa kemajuan dan perubahan besar yang dapat kita banggakan bersama untuk Kabupaten Jayapura tercinta,” pungkasnya penuh haru.

Perubahan Butuh Kekompakan dan Pemberdayaan Seluruh ASN

Bupati menyadari bahwa perubahan besar mustahil diwujudkan oleh segelintir orang saja. Sebagai contoh, ia menekankan bahwa fondasi dari inovasi ini adalah kerja keras, kekompakan, dan tanggung jawab kolektif seluruh jajaran pemerintah.

“Perubahan yang kita idamkan tidak akan lahir dari kerja individual. Sebaliknya, kita butuh kekompakan dan sinergi,” ujarnya. Kemudian, ia meminta kepada setiap kepala dinas untuk meninggalkan budaya kerja yang eksklusif dan beralih ke model pemberdayaan. “Libatkan semua pegawai dalam setiap pekerjaan dan perencanaan. Dengan demikian, kita akan memanfaatkan seluruh potensi yang ada. Selanjutnya, jangan ada kegiatan di lapangan yang dilakukan tanpa koordinasi yang solid. Setiap orang, di posisinya masing-masing, harus berkontribusi aktif karena setiap ide sangatlah berharga.”

Cinta pada Pekerjaan adalah Modal Dasar Pengabdian

Mengakhiri arahan yang inspiratif tersebut, Bupati Yunus Wonda mengajak seluruh ASN untuk memaknai pekerjaan mereka tidak hanya sebagai tugas administratif, melainkan sebagai bentuk pengabdian yang lebih tinggi.

“Mari kita jatuh cila pada pekerjaan dan tanggung jawab kita. Ingatlah bahwa amanah yang kita jalankan ini adalah titipan dari Tuhan dan kepercayaan dari rakyat yang kita layani. Oleh sebab itu, dengan hati yang penuh cinta dan rasa tanggung jawab, saya yakin tidak ada yang mustahil. Pada akhirnya, hasil karya kita nantinya akan menjadi warisan berharga, membawa kemajuan dan perubahan besar yang dapat kita banggakan bersama untuk Kabupaten Jayapura tercinta,” pungkasnya penuh haru.

Langkah Konkret Menyambut Era Baru

Tantangan Menanggapi arahan Bupati ini, para kepala dinas langsung menyiapkan langkah-langkah strategis. Misalnya, Dinas Pendidikan mulai merancang forum kelompok kerja (FGD) untuk menggali ide segar dari para guru dan tenaga kependidikan. Sementara itu, Dinas Kesehatan berencana meluncurkan program jemput bola yang lebih masif untuk menjangkau daerah terpencil.

Bahkan, Pemerintah Kabupaten akan segera membentuk tim khusus yang mereka beri nama ‘Satgas Inovasi’. Tugas utama tim ini adalah menilai, memfilter, dan merealisasikan setiap proposal program baru dari masing-masing dinas. Dengan kata lain, setiap ide brilian tidak akan lagi tenggelam dalam tumpukan berkas, tetapi akan mendapatkan pembinaan dan pendanaan yang tepat.

Singkatnya, arahan Bupati ini bukan sekadar wacana, melainkan sebuah peta jalan menuju transformasi birokrasi. Semangat baru ini diharapkan dapat menggerakkan seluruh ASN untuk bersama-sama membangun Jayapura yang lebih sejahtera dan maju.

tokopedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.