, ,

Perangi Stunting dengan Gizi Protein, Pemkab Maybrat Bagikan 4 Ton Ikan Lele untuk Ratusan Keluarga

INFO Kumurkek-  Dalam langkah nyata memerangi masalah kekerdilan pada anak stunting, Pemerintah Kabupaten Pemkab Maybrat melalui Dinas Peternakan dan Perikanan menggelar program bantuan sosial berupa ikan lele konsumsi sebanyak 4 ton. Sebanyak 270 keluarga yang tercatat sebagai peserta program penurunan stunting antusias menerima bantuan bernutrisi tinggi ini dalam sebuah acara serah terima yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Kumurkek.

Pemkab Maybrat Bagikan 4 Ton Ikan Lele untuk Perangi Stunting
Pemkab Maybrat Bagikan 4 Ton Ikan Lele untuk Perangi Stunting

Baca Juga : Andre Rosiade Siap Kirim Bantuan Untuk Perantau Minang Korban Konflik Di Wamena

Program ini menjadi bagian dari strategi terpadu Pemkab Maybrat untuk menekan angka stunting yang masih tergolong tinggi di wilayah tersebut. Wakil Bupati Maybrat, Ferdinando Solossa, dalam sambutannya menekankan bahwa upaya penanganan stunting membutuhkan komitmen dan kolaborasi dari seluruh pihak.

“Data dari pemerintah provinsi maupun pusat menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Maybrat masih menjadi perhatian serius. Untuk itu, kami tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi antar dinas, puskesmas, hingga lembaga masyarakat seperti BKKBN mutlak diperlukan. Bantuan ikan lele ini bukan sekadar bantuan materiil, melainkan investasi gizi untuk generasi penerus kita yang lebih sehat dan berkualitas,” tegas Ferdinando.

Sasaran Tepat Berdasarkan Data Kesehatan

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Maybrat, Steven Kocu, memaparkan bahwa proses penyaluran bantuan ini dilakukan dengan sangat terukur. Data 270 penerima manfaat diperoleh dari hasil identifikasi dan rekap oleh Puskesmas setempat, yang kemudian diverifikasi bersama oleh Dinas Kesehatan dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Maybrat. Dengan demikian, bantuan dapat tepat sasaran kepada keluarga yang paling membutuhkan.

“Setiap kepala keluarga yang terdaftar akan menerima jatah sekitar 10 kg ikan lele segar. Jumlah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan asupan protein keluarga dalam beberapa waktu ke depan,” jelas Steven Kocu.

Dukung Ketahanan Pangan dan Tingkatkan PAD

Yang membanggakan, ikan lele yang dibagikan merupakan hasil budidaya lokal dari Balai Benih Ikan (BBI) yang terletak di Kampung AUS, Distrik Ayamaru Utara. Steven menambahkan bahwa meskipun benih awalnya didatangkan dari luar daerah, namun proses pengelolaan, pembesaran, hingga panen sepenuhnya ditangani oleh tenaga lokal di BBI.

“Keberhasilan BBI AUS ini memiliki nilai strategis ganda. Selain untuk mendukung program kesehatan dan ketahanan pangan, hasil produksinya juga berkontribusi positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ini membuktikan bahwa sektor perikanan memiliki peran penting tidak hanya bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga bagi perekonomian daerah,” punggas Steven.

Program bantuan ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi jangka pendek, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi protein hewani, khususnya ikan, sebagai salah satu pilar utama dalam pencegahan stunting sejak dini.

Langkah Konkret Pemkab Maybrat: Edukasi Gizi dan Pendampingan Lanjutan

Petugas kesehatan dan ahli gizi langsung memberikan demonstrasi memasak dan menyajikan ikan lele yang kaya protein, zat besi, dan zink. Selanjutnya, mereka menjelaskan secara detail manfaat spesifik dari kandungan gizi tersebut bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, khususnya dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Misalnya, zat besi dalam ikan lele sangat penting untuk mencegah anemia pada ibu hamil, yang merupakan salah satu faktor risiko stunting.

Tak hanya berhenti di sana, pemerintah daerah juga menyiapkan program pendampingan. Kader Posyandu dan petugas BKKBN akan melakukan kunjungan rutin ke rumah-rumah penerima bantuan.

Bahkan, program ini mendapat dukungan penuh dari tokoh masyarakat dan gereja. Mereka berkomitmen untuk menyosialisasikan pentingnya pencegahan stunting dari mimbar. Dukungan ini jelas memperkuat pesan bahwa memerangi stunting adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

Kedepannya, Pemerintah Kabupaten Maybrat berencana memperluas cakupan program. Mereka akan mengembangkan lebih banyak Balai Benih Ikan (BBI) di distrik lain. Selain itu, program ini juga akan terintegrasi dengan intervensi sensitif lainnya, seperti penyediaan air bersih dan peningkatan sanitasi. Dengan demikian, upaya penurunan angka stunting di Maybrat berjalan secara holistik, menyentuh berbagai faktor penyebabnya.

Pada akhirnya, kolaborasi erat antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat inilah yang menjadi kunci keberhasilan.

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.