, ,

Mohamad Lakotani Kembali Pimpin PMI Papua Barat, Siap Pacu Kinerja Kemanusiaan untuk Periode 2025-2030

Info Kumurkek- Figur nasionalis Mohamad Lakotani secara resmi dipercaya untuk memegang tampuk kepemimpinan Palang Merah Indonesia PMI Provinsi Papua Barat untuk periode lima tahun ke depan 2025-2030. Pengukuhannya sebagai Ketua dilakukan melalui Musyawarah Provinsi (Musprov) PMI Papua Barat yang berlangsung khidmat.

Mohamad Lakotani Dikukuhkan Sebagai Ketua PMI Papua Barat Periode 2025-2030
Mohamad Lakotani Dikukuhkan Sebagai Ketua PMI Papua Barat Periode 2025-2030

Baca Juga : Potensi Ekonomi Kawasan Transmigrasi di Provinsi Papua Barat

Lakotani, yang juga merupakan Wakil Gubernur Papua Barat, terpilih secara aklamasi dalam musyawarah yang dihadiri oleh perwakilan pengurus PMI dari berbagai kabupaten tersebut. Suasana menjadi hangat ketika pria yang tampil percaya diri dengan balutan batik biru itu menerima langsung folder berisi Surat Keputusan (SK) hasil pemilihan. Momen tersebut menandai dimulainya babak baru kepemimpinan organisasi kemanusiaan terbesar di wilayah tersebut.

Dalam sambutan penerimaannya, Lakotani menyatakan kesiapan dan komitmennya yang bulat untuk mengemban amanah strategis ini

Dengan penuh keyakinan, ia berjanji akan memimpin dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan prinsip-prinsip dasar Palang Merah.

“Amanah yang Bapak/Ibu berikan hari ini saya terima dengan penuh rasa hormat dan tanggung jawab. Selanjutnya, kami akan pedomani dan jalani kepemimpinan ini sebagaimana harapan seluruh peserta Musprov PMI Papua Barat. Terima kasih atas kepercayaannya,” tegas Lakotani di hadapan para peserta.

Membangun Sinergi untuk Masa Depan Kemanusiaan Papua Barat

Musprov PMI Papua Barat kali ini tidak hanya sekadar agenda rutin lima tahunan, tetapi juga menjadi platform strategis untuk menyusun peta jalan (roadmap) program kerja ke depan. Acara ini dihadiri oleh hampir seluruh perwakilan pengurus PMI tingkat kabupaten, dengan catatan hanya Kabupaten Fakfak yang berhalangan hadir, seperti yang disampaikan oleh Plt. Ketua PMI Papua Barat, La Abidin, dalam sambutan pembukaannya.

Rapiudding Hamarung, Ketua Bidang Hukum PMI, dalam pemaparannya menegaskan bahwa proses demokratis seperti Musprov ini adalah fondasi utama dalam menjaga kredibilitas dan dinamika organisasi.

Semua kepengurusan PMI di Indonesia melakukan hal yang sama setiap lima tahun, bahkan hingga tingkat internasional

Yang membedakan dengan dunia politik adalah, di PMI selama seorang individu masih sehat, memiliki kapasitas, dan mampu berkontribusi maksimal untuk kemanusiaan, maka ia dapat terus dipilih kembali tanpa batasan periode. Ini tentang dedikasi dan kontribusi nyata, jelas Rapiudding.

Pernyataan ini seolah memberikan penegasan bahwa terpilihnya kembali Mohamad Lakotani merupakan bentuk pengakuan atas kinerja dan integritasnya selama memimpin sebelumnya.

Dengan pengalaman dan jaringan yang dimiliki sebagai Wakil Gubernur, diharapkan Lakotani dapat semakin memperkuat sinergi antara PMI Papua Barat dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak. Sinergi ini mutlak diperlukan untuk memperluas jangkauan pelayanan kemanusiaan, mulai dari kesiapsiagaan bencana, pelayanan darah, pelatihan pertolongan pertama, hingga program-program pemberdayaan masyarakat di seluruh penjuru Papua Barat yang unik dan penuh tantangan geografis.

Era kepemimpinan Lakotani yang baru ditunggu untuk dapat membawa terobosan-terobosan inovatif guna menjawab berbagai tantangan kemanusiaan di tanah Papua, memperkuat relawan di daerah terpencil, dan terus menebar manfaat bagi masyarakat yang paling membutuhkan.

Fokus pada Penguatan Relawan dan Teknologi, Lakotani Rancang Strategi Baru PMI Papua Barat

Setelah menyatakan kesiapannya memimpin, Mohamad Lakotani segera merinci beberapa agenda prioritas yang akan menjadi fokus kerjanya. Pertama, ia berencana melakukan penguatan kapasitas relawan di seluruh kabupaten. Selanjutnya, pihaknya akan memprioritaskan pelatihan penanggulangan bencana bagi masyarakat di daerah rawan. Tak hanya itu, Lakotani juga menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi untuk mempercepat respons kemanusiaan.

“Kami akan membentuk tim respons cepat yang lebih tangguh dan terlatih. Oleh karena itu, pelatihan berkala dan simulasi bencana akan kami jalankan secara konsisten,” ujarnya dengan penuh semangat.

Selain itu, ia menyoroti pentingnya meningkatkan layanan donor darah hingga ke daerah terluar

“Layanan ambulans dan unit donor darah keliling harus bisa menjangkau semua masyarakat. Untuk mencapai hal ini, kami akan menambah jumlah unit mobil dan berkolaborasi dengan pihak swasta,” tambahnya.

Di sisi lain, Plt. Ketua PMI Papua Barat, La Abidin, menyambut baik rencana tersebut. Ia menjelaskan bahwa kehadiran pengurus dari berbagai kabupaten dalam Musprov ini telah membuka banyak dialog positif. Sebagai contoh, mereka berhasil mengidentifikasi kendala logistik yang sering menghambat distribusi bantuan. Akibatnya, rapat tersebut pun menghasilkan komitmen untuk membangun pusat logistik strategis di Sorong dan Manokwari.

Sementara itu, Ketua Bidang Hukum PMI, Rapiudding Hamarung, memberikan apresiasi terhadap proses demokratis yang berjalan lancar. Meskipun begitu, ia mengingatkan bahwa tantangan ke depan tidak akan mudah. “Tantangan di Papua Barat sangat unik, mulai dari medan yang berat hingga keragaman budaya. Oleh sebab itu, kepemimpinan yang solid dan adaptif sangat dibutuhkan,” pungkasnya.

Dengan dimulainya periode kepengurusan yang baru, seluruh jajaran PMI Papua Barat kini bersiap mewujudkan rencana-rencana tersebut untuk memberikan kontribusi nyata bagi kemanusiaan di tanah Papua

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.