, ,

Gempa Bumi Berkekuatan M 5,4 Guncang Perairan Timur Laut Merauke

INFO Kumurkek- Wilayah timur Indonesia kembali diguncang aktivitas seismik. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebuah gempa bumi tektonik dengan kekuatan Magnitudo 5,4 terjadi di perairan timur laut Merauke, Papua, pada dini hari tadi.

Gempa M 5,4 Guncang Perairan Timur Laut Merauke Pada Dini Hari
Gempa M 5,4 Guncang Perairan Timur Laut Merauke Pada Dini Hari

Baca Juga : Penemuan Jasad Perempuan Guncang Distrik Airu, Jayapura

Berdasarkan rilis resmi dari BMKG, gempa tersebut terjadi tepat pada Selasa, 7 Oktober 2025, pukul 00.11 WIB. Episenter atau pusat gempa terletak di laut, dengan jarak sekitar 891 kilometer di timur laut Kota Merauke. Gempa ini berasal dari kedalaman 55 kilometer, yang mengindikasikan bahwa gempa ini termasuk dalam kategori gempa menengah (intermediate earthquake).

Detail Teknis dan Sumber Informasi

Informasi mengenai gempa ini pertama kali disebarluaskan oleh BMKG melalui akun media sosial resminya, @infoBMKG, dengan postingan singkat namun jelas: “Gempa Mag:5.4”. Titik koordinat pasti lokasi pusat gempa tercatat pada 7,96 Lintang Selatan (LS) dan 148,56 Bujur Timur (BT).

Lokasi ini menempatkan gempa di wilayah lempeng tektonik yang kompleks, di mana interaksi antara Lempeng Australia dan Lempeng Pasifik sering memicu aktivitas gempa. Kedalaman 55 km menunjukkan bahwa sumber berada di dalam lempeng benua atau lautan, yang umumnya memiliki dampak guncangan di permukaan yang lebih kecil dibandingkan dengan dangkal.

Dampak dan Respons Awal

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat guncangan ini. Posisinya yang jauh di laut lepas dan cukup dalam menjadi faktor utama yang mengurangi dampak langsungnya terhadap permukiman penduduk. Masyarakat di sekitar Merauke dilaporkan tidak merasakan guncangan yang signifikan.

Namun, BMKG senantiasa mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada. Gempaa bumi adalah peristiwa yang tidak dapat diprediksi, dan berkekuatan menengah seperti ini dapat diikuti oleh gempa-guncangan (aftershock), meskipun kekuatannya biasanya lebih kecil.

Peringatan dari BMKG: Data Masih Dapat Berubah

Dalam setiap rilis awalnya, BMKG selalu menyertakan catatan penting bahwa informasi yang diberikan adalah hasil olah data cepat. Seperti tertulis dalam pernyataan mereka, “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.”

Pernyataan ini menegaskan bahwa parameter seperti magnitudo, kedalaman, dan lokasi episenter dapat disesuaikan kembali setelah tim ahli menganalisis data yang lebih lengkap dan komprehensif dari seluruh stasiun pemantau. Ini adalah prosedur standar yang bertujuan untuk memberikan informasi yang paling akurat kepada publik.

Langkah-Langkah yang Diambil Pasca Gempa dan Kondisi Terkini

Selanjutnya, tim pemantau BMKG terus mengamati aktivitas seismik di wilayah tersebut. Sementara itu, pihak berwenang setempat juga membuka saluran komunikasi untuk menerima laporan dari masyarakat. Sebagai contoh, Dinas Sosial Merauke telah menyiagakan posko siaga bencana sebagai bentuk antisipasi.

Pada akhirnya, masyarakat perlu mengutamakan kewaspadaan. Oleh karena itu, BMKG mengimbau warga untuk tidak panik namun tetap memantau informasi resmi. Selain itu, masyarakat juga dapat mengambil langkah praktis, seperti mengenali titik evakuasi terdekat dan menyiapkan tas siaga bencana.

Kesimpulannya, meski ini tidak menimbulkan dampak signifikan, peristiwa ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya kesiapsiagaan. Dengan demikian, membangun budaya tanggap bencana menjadi tanggung jawab bersama untuk meminimalkan risiko di masa depan.

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.