Tragedi di Pantai Amai: Mahasiswa Bernama Anugerah Tewas Tenggelam Usai Terseret Arus
INFO Kumurkek- Pencarian terhadap Anugerah (20), seorang mahasiswa yang dilaporkan tenggelam di perairan Pantai Tanjung Pistol, Amai, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, akhirnya berakhir dengan duka. Setelah melalui operasi gabungan yang intensif, korban berhasil ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di sela-sela karang.

Baca Juga : Disdik Jayawijaya Gelar Serangkaian Lomba Untuk Pacu Kreativitas Siswa SD
Berdasarkan informasi dari Kepala Kantor SAR Jayapura, Anton Sucipto, kronologi musibah ini berawal ketika Anugerah dan sejumlah temannya sedang berekreasi di pantai tersebut. Saat berenang di laut, Anugerah dan seorang temannya tiba-tiba terseret arus yang kuat. Meski berusaha melawan, keduanya terhempas dan tidak mampu kembali ke tepi.
Teman korban berhasil dievakuasi terlebih dahulu oleh warga sekitar dan segera dilarikan ke Puskesmas Depapre
Namun, sayangnya, nyawa temannya tersebut tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter,” jelas Anton Sucipto, seperti dikutip dari rilis resmi. Sementara itu, nasib Anugerah sendiri masih menggantung. Ia dilaporkan hilang setelah terseret arus lebih jauh. Keluarga yang panik kemudian melaporkan kejadian ini kepada Polsek Depapre, yang kemudian diteruskan kepada Tim Siaga Kantor SAR Jayapura untuk segera melakukan pencarian.
Operasi penyelamatan pun digelar dengan melibatkan Tim SAR Gabungan yang terdiri dari personel Basarnas, Polsek Depapre, keluarga korban, serta masyarakat setempat. Berbagai peralatan canggih dikerahkan untuk mempermudah pencarian di medan yang sulit, mulai dari Truk Personil, rescue car, perahu karet, hingga drone untuk pemantauan dari udara.
Pencarian yang berlangsung dalam kondisi bawah laut dengan visibilitas terbatas, hanya 1-2 meter, akhirnya membuahkan hasil. Pada pukul 07.55 WIT, tim penyelam gabungan dari Kantor SAR Jayapura dan Polair Polres Jayapura berhasil menemukan jasad Anugerah di kedalaman sekitar 3 meter, tersangkut di celah karang. Proses evakuasi kemudian dilakukan untuk membawa korban ke darat.
“Proses pencarian dimulai sekitar pukul 07.50 WIT. Hanya berselang lima menit, tepat pukul 07.55 WIT, korban berhasil ditemukan. Jasad kemudian dievakuasi ke darat dan dengan penuh hormat diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses selanjutnya,” pungkas Anton.
Tragedi ini kembali mengingatkan akan bahaya olahraga air di pantai yang berarus kencang. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada, memperhatikan peringatan keselamatan, dan tidak berenang di area yang tidak dikenal atau tanpa pengawasan.
Proses Evakuasi Berlangsung Cepat dan Penuh Hormat
Selanjutnya, tim penyelam segera mengamankan jasad Anugerah menggunakan tandu khusus. Dengan penuh ketelitian, mereka membawa korban melalui medan karang yang terjal menuju perahu karet. Sementara itu, tim di darat telah menyiapkan ambulans untuk menerima korban.
Di samping upaya evakuasi, pihak kepolisian juga segera memproses laporan kejadian. Sebagai contoh, petugas dari Polsek Depapre mendatangi lokasi kejadian untuk mengumpulkan keterangan dari para saksi. Bahkan, mereka juga mendokumentasikan kondisi pantai guna mendukung penyelidikan lebih lanjut.
Akibat musibah ini, keluarga korban menyampaikan duka citanya yang mendalam. Mereka berharap tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua orang. Oleh karena itu, keluarga besar Anugerah mengimbau para wisatawan untuk lebih memprioritaskan keselamatan saat berwisata bahari.
Selain itu, pihak universitas tempat Anugerah menimba ilmu juga menyampaikan belasungkawa. Mereka menyatakan akan memberikan pendampingan psikologis kepada teman-teman satu angkatan Anugerah yang tentunya sangat terpukul dengan kejadian ini.
Sebagai kesimpulan, meskipun operasi SAR berhasil menemukan korban, akhir dari kisah ini tetap meninggalkan duka. Akhirnya, masyarakat pun diajak untuk bersama-sama mendoakan almarhum dan belajar dari peristiwa pilu ini untuk mencegah terulangnya korban jiwa serupa di masa depan.



