, ,

Miliki Rumah di Bumi Cenderawasih: Panduan Lengkap Rumah Subsidi di Papua 2025

INFO Kumurkek– Bagi banyak warga Papua, mimpi untuk memiliki rumah sendiri bukan lagi sekadar angan-angan. Berkat program pemerintah, Rumah Subsidi hadir sebagai solusi hunian yang terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah MBR. Program ini dirancang khusus untuk meringankan beban masyarakat dalam memiliki tempat tinggal yang layak.

Program Rumah Subsidi Untuk MBR Di Papua
Program Rumah Subsidi Untuk MBR Di Papua

Baca Juga : Komnas HAM Perwakilan Papua Panggil Dua Oknum TNI Terkait Dua Kasus Penembakan

Apa Itu Rumah Subsidi dan Keuntungannya?

Rumah subsidi adalah sebuah inisiatif pemerintah yang memberikan kemudahan dan bantuan finansial sehingga harga rumah menjadi sangat terjangkau.

Keuntungan utama dari program ini tidak hanya terletak pada harga jualnya yang di bawah pasaran, tetapi juga pada kemudahan pembiayaannya. Pembeli dapat menikmati cicilan bulanan yang ringan dan tetap hingga akhir masa tenor kredit.

Berapa Harga Maksimal Rumah Subsidi di Papua 2025?

Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 689/KPTS/M/2023, harga jual maksimal rumah subsidi untuk wilayah Provinsi Papua ditetapkan sebesar Rp 240 juta. Ketentuan harga yang sama juga berlaku untuk seluruh wilayah administrasi di Papua, yaitu:

  • Papua Barat

  • Papua Tengah

  • Papua Pegunungan

  • Papua Barat Daya

  • Papua Selatan

Penetapan harga ini mencerminkan pertimbangan pemerintah terhadap kondisi geografis dan logistik di wilayah Timur Indonesia.

Perbandingan Harga Rumah Subsidi di Seluruh Indonesia

Sebagai gambaran, berikut adalah rincian harga maksimal rumah subsidi di berbagai wilayah Indonesia pada tahun 2025:

Wilayah Harga Maksimal
Papua & Seluruh Provinsi di Papua Rp 240.000.000
Jabodetabek, Kep. Anambas, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Kab. Murung Raya, Kab. Mahakam Ulu Rp 185.000.000
Kalimantan (kecuali dua kabupaten di atas) Rp 182.000.000
Sulawesi, Bangka Belitung, Kep. Riau (kecuali Anambas), Kep. Mentawai Rp 173.000.000
Jawa (kecuali Jabodetabek) dan Sumatera (kecuali Kep. Riau, Bangka Belitung, Mentawai) Rp 166.000.000

Dari tabel di atas, terlihat bahwa harga di Papua adalah yang tertinggi, yang sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah untuk menyediakan hunian yang merata meski dengan tantangan yang berbeda.

Kemudahan Pembiayaan dengan Kredit FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan)

Inilah jantung dari program rumah subsidi. Fitur-fitur unggulannya antara lain:

  • Suku Bunga Terjangkau: Bunga flat hanya 5% selama masa kredit.

  • Tenor Panjang: Jangka waktu kredit hingga 20 tahun, membuat cicilan bulanan semakin ringan.

  • Uang Muka Minim: DP bisa dimulai dari 1% saja dari harga rumah.

  • Bebas PPN: Pembeli tidak dibebani Pajak Pertambahan Nilai.

  • Dilengkapi Asuransi: Premi asuransi jiwa, kebakaran, dan kredit sudah termasuk dalam fasilitas ini.

Siapa Saja yang Berhak? Syarat dan Kriteria MBR

Untuk memastikan bantuan tepat sasaran, pemerintah menetapkan sejumlah persyaratan bagi calon pembeli:

  1. Warga Negara Indonesia (WNI).

  2. Belum pernah menerima subsidi perumahan dari pemerintah sebelumnya.

  3. Status bisa lajang atau sudah menikah.

  4. Belum memiliki rumah atas nama sendiri.

  5. Memiliki penghasilan, baik tetap maupun tidak tetap.

Selain syarat administratif di atas, calon pembeli harus memenuhi kriteria penghasilan sebagai MBR. Untuk wilayah Papua (Zona 3), batas maksimal penghasilan adalah:

  • Untuk umum (lajang): Rp 10,5 juta per bulan.

  • Untuk pasangan menikah (gabungan): Rp 12 juta per bulan.

  • Peserta Tapera (perorangan): Rp 12 juta per bulan.

Sid Herdi Kusuma menegaskan bahwa MBR adalah masyarakat yang memiliki keterbatasan daya beli, sehingga perlu mendapatkan dukungan pemerintah untuk mewujudkan rumah impian mereka.

Langkah Menuju Rumah Impian

Dengan harga yang terjangkau, kemudahan pembiayaan FLPP, dan syarat yang jelas, program rumah subsidi di Papua tahun 2025 menjadi peluang emas untuk segera memiliki hunian sendiri. Bagi Anda yang memenuhi kriteria, segeralah mempersiapkan dokumen dan mencari informasi lebih lanjut ke developer perumahan bersubsidi terpercaya atau lembaga keuangan mitra BP Tapera di kota Anda.

, ,

Komnas HAM Papua Panggil Dua Oknum TNI Terkait Dua Kasus Penembakan Memilukan, Ini Kata Ketua Komnas HAM

INFO Kumurkek Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM Perwakilan Papua mengambil langkah tegas dengan memanggil dan meminta keterangan langsung dari dua oknum anggota TNI. Keduanya diduga terlibat dalam dua kasus penembakan terpisah yang menewaskan warga sipil dan sesama anggota TNI, yang terjadi di Jayapura dan Keerom pada awal September lalu. Langkah ini dinilai sebagai upaya serius untuk mengungkap fakta dan menegakkan keadilan di tanah Papua.

Komnas HAM Perwakilan Papua Panggil Dua Oknum TNI Terkait Dua Kasus Penembakan
Komnas HAM Perwakilan Papua Panggil Dua Oknum TNI Terkait Dua Kasus Penembakan

Baca Juga : Tantangan Besar Bupati Yunus Wonda ASN Harus Berani Kreatif Dan Inovatif

Frits Ramandey, Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, menegaskan bahwa pemanggilan ini bukanlah bentuk formalitas belaka. “Ini adalah tindak lanjut investigasi dari pemantauan langsung kami terhadap dua insiden berdarah yang telah menyentuh hati nurani publik.

Dua Kronologi Kelam di Awal September

Frits memaparkan kedua kasus tersebut dengan rinci. Kasus pertama terjadi di kawasan Entrop, Kota Jayapura, pada 3 September 2025. Korban adalah almarhum Obet Manaki, seorang tukang parkir yang harus meregang nyawa setelah ditembak oleh oknum anggota TNI dari Pomdam XVII Cenderawasih, Pratu TB. Insiden ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat, sekaligus mempertanyakan keselamatan warga sipil di ruang publik.

“Hanya berselang empat hari kemudian, pada 7 September, tragedi serupa terulang di Distrik Waris, Kabupaten Keerom,” lanjut Frits. Kali ini, korban justru berasal dari kalangan internal TNI. Praka Petrus Muenda, seorang anggota TNI yang disebut-sebut telah meninggalkan tugasnya dan tinggal bersama keluarga, tewas ditembak oleh Komandan Tim Satgas Ketapang, Kapten Inf J. Kasus ini semakin memperkeruh suasana, menunjukkan kompleksitas permasalahan yang terjadi.

Sebuah Terobosan: Akses Langsung ke Pelaku

Yang membuat langkah Komnas HAM kali ini istimewa adalah keberhasilan mereka mendapatkan akses langsung untuk meminta keterangan dari kedua oknum TNI tersebut. “Ini adalah pertama kalinya kami bisa mendapatkan akses kepada oknum anggota TNI yang kasusnya telah resmi dilimpahkan ke meja hijau pengadilan militer,” tutur Frits dengan nada yang mengapresiasi.

Ia menyebut langkah ini sebagai sebuah kemajuan dan sinyal positif dari komitmen institusi TNI, dalam hal ini yang diwakili oleh Kepala Otmil Jayapura, untuk transparan dan kooperatif dalam menangani kasus-kasus pelanggaran hukum yang melibatkan anggotanya. “Ini bisa menjadi preseden dan contoh yang baik bagi penanganan kasus serupa di masa depan,” tambahnya.

Desakan untuk Pengadilan Militer yang Transparan

Meski telah menjadi tersangka dan proses hukum sedang berjalan di bawah kendali Otmil IV/20, Kodam XVII Cenderawasih, Komnas HAM tidak tinggal diam. Frits dengan lugas menyampaikan harapan lembaganya. “Tanpa bermaksud sedikitpun mengintervensi kewenangan proses peradilan militer yang berlangsung, kami ingin mengingatkan pentingnya transparansi,” tegasnya.

Komnas HAM mendesak agar proses persidangan kedua kasus ini tidak ditutup untuk publik. “Sidang harus bisa dipublikasikan dan masyarakat, terutama keluarga korban, diberikan akses untuk menyaksikan proses hukum ini secara terbuka. Hanya dengan keterbukaan, keadilan yang sesungguhnya dapat ditegakkan dan dirasakan oleh para keluarga yang berduka,” pungkas Frits.

Desakan untuk Pengadilan Militer yang Transparan

Meskipun proses hukum kini berjalan di bawah kendali Otmil IV/20, Kodam XVII Cenderawasih, Komnas HAM terus mendorong akuntabilitas. “Namun, tanpa intervensi, kami harus menekankan pentingnya transparansi,” tegas Frits.

Selanjutnya, Komnas HAM mendesak secara terbuka agar pengadilan militer membuka akses persidangan. “Selain itu, masyarakat dan keluarga korban berhak menyaksikan proses hukum ini. Pada akhirnya, hanya keterbukaan yang dapat memulihkan kepercayaan dan menegakkan keadilan sejati bagi para keluarga yang berduka,” pungkas Frits.

, ,

Tahun 2026, Bupati Jayapura Peringatkan ASN: “Stop Program ‘Copy-Paste’, Waktunya Berinovasi untuk Warga!”

INFO Kumurkek– Langkah tegas disampaikan oleh Bupati Jayapura, Yunus Wonda, dalam apel pagi yang digelar di halaman kantor bupati, Gunung Merah, Sentani. Dengan penuh semangat, Bupati mengeluarkan instruksi penting sekaligus tantangan besar bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Jayapura: waktunya berhenti mengandalkan program lama dan beralih ke karya yang inovatif dan kreatif.

Tantangan Besar Bupati Yunus Wonda ASN Harus Berani Kreatif Dan Inovatif
Tantangan Besar Bupati Yunus Wonda ASN Harus Berani Kreatif Dan Inovatif

Baca Juga : Mengakselerasi Perekonomian Transmigrasi, Kementrans Jalankan Diplomasi Investasi Ke China

Bupati tidak hanya menekankan pentingnya disiplin dan loyalitas, tetapi juga mendorong sebuah perubahan budaya kerja yang fundamental. “Tunjukkan dedikasi dan loyalitas dengan cara yang cerdas dan penuh tanggung jawab. Kerjakan tugas dengan baik, dan pastikan seluruh energi dan kegiatan kita sejalan dengan visi dan misi yang telah kita tetapkan untuk memajukan Jayapura,” tegas Yunus di hadapan seluruh peserta apel.

Tonggak Sejarah 2026: Akhir Era Program “Salin-Tempel”

Pernyataan paling menggema datang ketika Bupati Yunus Wonda menetapkan Tahun 2026 sebagai batas akhir untuk praktik “copy-paste” dalam perencanaan program. Ia menegaskan bahwa masa depan Jayapura tidak bisa dibangun dengan hanya menyalin program dari tahun-tahun sebelumnya.

“Dengarkan baik-baik, mulai tahun 2026, tidak boleh lagi ada kegiatan yang sekadar ‘dibawa’ dari tahun 2023, 2024, atau 2025. Jangan hanya salin dan tempel program lama! Zaman sudah berubah, tantangan masyarakat juga berkembang.

Perubahan Butuh Kekompakan dan Pemberdayaan Seluruh ASN

Bupati menyadari bahwa perubahan besar mustahil diwujudkan oleh segelintir orang saja. Untuk itu, ia menekankan bahwa fondasi dari inovasi ini adalah kerja keras, kekompakan, dan tanggung jawab kolektif seluruh jajaran pemerintah.

“Perubahan yang kita idamkan tidak akan lahir dari kerja individual. Butuh kekompakan dan sinergi,” ujarnya. Ia kemudian meminta kepada setiap kepala dinas untuk meninggalkan budaya kerja yang eksklusif dan beralih ke model pemberdayaan. “Libatkan semua pegawai dalam setiap pekerjaan dan perencanaan. Jangan ada kegiatan di lapangan yang dilakukan tanpa koordinasi yang solid. Setiap orang, di posisinya masing-masing, harus berkontribusi aktif. Setiap ide berharga.”

Cinta pada Pekerjaan adalah Modal Dasar Pengabdian

Mengakhiri arahan yang inspiratif tersebut, Bupati Yunus Wonda mengajak seluruh ASN untuk memaknai pekerjaan mereka tidak hanya sebagai tugas administratif, tetapi sebagai bentuk pengabdian yang lebih tinggi.

“Mari kita jatuh cinta pada pekerjaan dan tanggung jawab kita. Ingat, amanah yang kita jalankan ini adalah titipan dari Tuhan dan kepercayaan dari rakyat yang kita layani. Dengan hati yang penuh cinta dan rasa tanggung jawab, saya yakin tidak ada yang mustahil. Hasil karya kita nantinya akan menjadi warisan berharga, membawa kemajuan dan perubahan besar yang dapat kita banggakan bersama untuk Kabupaten Jayapura tercinta,” pungkasnya penuh haru.

Perubahan Butuh Kekompakan dan Pemberdayaan Seluruh ASN

Bupati menyadari bahwa perubahan besar mustahil diwujudkan oleh segelintir orang saja. Sebagai contoh, ia menekankan bahwa fondasi dari inovasi ini adalah kerja keras, kekompakan, dan tanggung jawab kolektif seluruh jajaran pemerintah.

“Perubahan yang kita idamkan tidak akan lahir dari kerja individual. Sebaliknya, kita butuh kekompakan dan sinergi,” ujarnya. Kemudian, ia meminta kepada setiap kepala dinas untuk meninggalkan budaya kerja yang eksklusif dan beralih ke model pemberdayaan. “Libatkan semua pegawai dalam setiap pekerjaan dan perencanaan. Dengan demikian, kita akan memanfaatkan seluruh potensi yang ada. Selanjutnya, jangan ada kegiatan di lapangan yang dilakukan tanpa koordinasi yang solid. Setiap orang, di posisinya masing-masing, harus berkontribusi aktif karena setiap ide sangatlah berharga.”

Cinta pada Pekerjaan adalah Modal Dasar Pengabdian

Mengakhiri arahan yang inspiratif tersebut, Bupati Yunus Wonda mengajak seluruh ASN untuk memaknai pekerjaan mereka tidak hanya sebagai tugas administratif, melainkan sebagai bentuk pengabdian yang lebih tinggi.

“Mari kita jatuh cila pada pekerjaan dan tanggung jawab kita. Ingatlah bahwa amanah yang kita jalankan ini adalah titipan dari Tuhan dan kepercayaan dari rakyat yang kita layani. Oleh sebab itu, dengan hati yang penuh cinta dan rasa tanggung jawab, saya yakin tidak ada yang mustahil. Pada akhirnya, hasil karya kita nantinya akan menjadi warisan berharga, membawa kemajuan dan perubahan besar yang dapat kita banggakan bersama untuk Kabupaten Jayapura tercinta,” pungkasnya penuh haru.

Langkah Konkret Menyambut Era Baru

Tantangan Menanggapi arahan Bupati ini, para kepala dinas langsung menyiapkan langkah-langkah strategis. Misalnya, Dinas Pendidikan mulai merancang forum kelompok kerja (FGD) untuk menggali ide segar dari para guru dan tenaga kependidikan. Sementara itu, Dinas Kesehatan berencana meluncurkan program jemput bola yang lebih masif untuk menjangkau daerah terpencil.

Bahkan, Pemerintah Kabupaten akan segera membentuk tim khusus yang mereka beri nama ‘Satgas Inovasi’. Tugas utama tim ini adalah menilai, memfilter, dan merealisasikan setiap proposal program baru dari masing-masing dinas. Dengan kata lain, setiap ide brilian tidak akan lagi tenggelam dalam tumpukan berkas, tetapi akan mendapatkan pembinaan dan pendanaan yang tepat.

Singkatnya, arahan Bupati ini bukan sekadar wacana, melainkan sebuah peta jalan menuju transformasi birokrasi. Semangat baru ini diharapkan dapat menggerakkan seluruh ASN untuk bersama-sama membangun Jayapura yang lebih sejahtera dan maju.

, ,

Gandeng Investor China, Kementrans Pacu Laju Ekonomi Papua Selatan & Maluku Utara Melalui Komoditas Andalan

INFO Kumurkek Langkah strategis diambil Kementerian Transmigrasi Kementrans untuk mengakselerasi perekonomian di kawasan transmigrasi. Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, didampingi oleh Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo dan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda, melakukan kunjungan penting ke Kedutaan Besar China di Jakarta. Pertemuan ini bukan sekadar diplomasi formal, melainkan sebuah tindak lanjut konkret dari kunjungan kerja sebelumnya ke China, yang berfokus pada percepatan investasi.

Mengakselerasi Perekonomian Transmigrasi, Kementrans Jalankan Diplomasi Investasi Ke China
Mengakselerasi Perekonomian Transmigrasi, Kementrans Jalankan Diplomasi Investasi Ke China

Baca Juga : Dekatkan Program Pemerintah, Wakil Ketua Komisi V Serap Aspirasi Wamena Secara Intensif

Kolaborasi ini dirancang dengan fondasi yang kuat, yakni konektivitas, inklusivitas, dan keberlanjutan, untuk memastikan pembangunan kawasan transmigrasi berjalan menyeluruh dan memberikan manfaat jangka panjang.

Fokus pada Sektor Potensial: Dari Pangan hingga Pendidikan

Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah terobosan inisiatif yang menjanjikan. Beberapa sektor unggulan yang menjadi prioritas meliputi:

  • Ketahanan Pangan: Rencana pengembangan sentra pangan, khususnya padi, di Papua Selatan.

  • Komoditas Perkebunan: Pengolahan dan ekspor kelapa dari Maluku Utara.

  • Sektor Kelautan: Pengembangan potensi perikanan yang kaya di kedua wilayah.

  • Pendidikan Vokasi: Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan keterampilan kerja.

Menteri Iftitah menekankan bahwa kerja sama ini akan segera diwujudkan dalam aksi nyata. “Pada November 2025 mendatang, kami akan mengajak para investor China langsung ke jantung potensi Papua Selatan. Mereka akan melihat sendiri peluang pengembangan kawasan sentra pangan yang kita miliki,” ujarnya dalam siaran pers. Langkah ini diharapkan dapat membangun kepercayaan investor dengan menunjukkan kesiapan dan potensi riil di lapangan.

Sinergi Positif: Dukungan Penuh dari Pemerintah China

Duta Besar China untuk Indonesia, Wang Lu Tong, menyambut dengan antusias rencana kolaborasi ini. Menurutnya, hubungan Indonesia dan China sedang berada pada tahap yang lebih strategis dan produktif.

Maluku Utara: Rajanya Kelapa Menjawab Pasar Raksasa China

Selain Papua Selatan, Maluku Utara juga menjadi fokus utama, dengan komoditas andalan berupa kelapa. Menteri Iftitah membeberkan peluang ekspor yang sangat menjanjikan. “Konsumsi kelapa di China luar biasa besarnya, mencapai lebih dari 4 miliar butir per tahun. Sementara, produksi domestik mereka baru mampu memenuhi sekitar 1 miliar butir. Di sinilah kesempatan emas kita untuk masuk dan memenuhi permintaan yang sangat tinggi tersebut,” paparnya.

Tidak Hanya Infrastruktur, SDM Jadi Prioritas

Yang membedakan kolaborasi ini adalah penekanannya yang kuat pada penguatan Sumber Daya Manusia (SDM). Pemerintah China tidak hanya berinvestasi pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pembangunan kapasitas masyarakat.

Buktinya, sebuah Lembaga Pendidikan Kerja (LPK) telah dibangun oleh pihak China di Sofifi, Maluku Utara. Keberadaan LPK ini bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja terampil yang siap mengisi lapangan kerja yang tercipta dari investasi ini. Menteri Iftitah berharap model pendidikan vokasi yang sukses ini dapat direplikasi di Papua Selatan, sehingga pertumbuhan ekonomi benar-benar inklusif dan dinikmati oleh masyarakat lokal.

Mengakselerasi Perekonomian Dengan langkah strategis ini, Kementrans tidak hanya membuka keran investasi asing, tetapi juga membangun pondasi yang kokoh untuk kemandirian ekonomi kawasan transmigrasi, membawa kesejahteraan yang berkelanjutan bagi masyarakat di Papua Selatan dan Maluku Utara.

Komitmen Jangka Panjang untuk Kemandirian Ekonomi

Lebih lanjut, Kementrans menjelaskan bahwa pendekatan ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang. “Kami tidak hanya membangun proyek, melainkan kami membangun kemitraan yang saling menguntungkan,” tegas Menteri Iftitah. Oleh karena itu, semua rencana investasi harus selaras dengan pemberdayaan masyarakat setempat.

Sebagai langkah awal, tim teknis dari kedua negara akan segera melakukan koordinasi. Selanjutnya, mereka akan menyusun peta jalan (roadmap) investasi yang detail untuk setiap sektor. Misalnya, di sektor perikanan, investor tidak hanya akan membangun pabrik pengolahan, tetapi juga akan melatih para nelayan lokal tentang teknik penangkapan dan penyimpanan yang berkelanjutan.

Di sisi lain, Pemerintah Daerah menyambut baik kolaborasi ini

Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, menyatakan kesiapannya. “Kami sudah menyiapkan lahan dan identifikasi potensi di beberapa distrik. Sekarang, kami tinggal menunggu kedatangan investor untuk langsung terjun ke lapangan,” ujarnya dengan penuh keyakinan. Secara paralel, Pemerintah Maluku Utara melalui Gubernur Sherly Tjoanda juga memperkuat infrastruktur pendukung, seperti jalan akses ke perkebunan kelapa, untuk memastikan kelancaran distribusi.

Dengan kata lain, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan investor asing ini menciptakan sebuah ekosistem yang kondusif. Alhasil, masyarakat di kawasan transmigrasi tidak hanya menjadi penonton, melainkan mereka akan menjadi pelaku utama yang merasakan langsung dampak ekonomi dari kerja sama ini. Pada akhirnya, tujuan besarnya adalah menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mandiri dan berkelanjutan, yang mampu bersaing di pasar global.

, ,

Legislator Senayan Roberth Rouw Dengarkan Aspirasi Masyarakat Papua Pegunungan, Usulkan Program Transmigrasi Lokal untuk Petani Milenial

INFO Kumurkek– Langkah nyata dilakukan oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Roberth Rouw, untuk dekatkan program pemerintah ke jantung masyarakat Papua Pegunungan. Melalui kunjungan kerja dan sosialisasi di Wamena, legislator asal dapil Papua ini secara intensif menyerap berbagai aspirasi dan keluhan warga, dengan fokus utama pada pemberdayaan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan.

Dekatkan Program Pemerintah, Wakil Ketua Komisi V Serap Aspirasi Wamena Secara Intensif
Dekatkan Program Pemerintah, Wakil Ketua Komisi V Serap Aspirasi Wamena Secara Intensif

Baca Juga : Gemuruh Dari Jantung Kota Jayapura Persipura Siap Hadapi Barito Putera

Dalam pertemuan yang penuh semangat tersebut, Roberth Rouw memaparkan sejumlah program strategis yang diharapkan dapat langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Program-program andalan yang disosialisasikan meliputi Program Padat Karya Tunai, yang bertujuan membuka lapangan kerja sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga; Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) untuk mendukung ketahanan pangan; serta program Sanitasi Air Bersih dan Bedah Rumah guna meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat Kabupaten Jayawijaya.

“Hari ini kebetulan saya bersama para petani penerima manfaat dari P3-TGAI. Mereka ini adalah petani-petani milenial andalan kami yang ada di Kabupaten Jayawijaya,” ujar Roberth dengan penuh apresiasi.

Aspirasi Tinggi: Masyarakat Minta Program Transmigrasi Lokal

Yang menarik dari pertemuan ini adalah munculnya sebuah aspirasi kuat dari masyarakat, khususnya dari kalangan petani muda. Mereka mengusulkan diluncurkannya Program Transmigrasi Lokal. Usulan ini bukan tanpa alasan. Kelompok tani di daerah tersebut telah berkembang pesat dengan luasan lahan pertanian yang mencapai 7.800 hektare.

“Karena kelompok taninya sudah cukup besar, luas pertaniannya 7.800 hektare, dan sebentar lagi mereka akan kelola, maka sudah sepantasnya kita buat Transmigrasi Lokal untuk alokasi petani lokal ini,” tegas Roberth. “Tujuannya jelas, agar petani-petani milenial kita ini bisa memiliki perumahan yang layak dan tetap dekat dengan lokasi garapan mereka, sehingga meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka,” lanjutnya.

Komitmen DPR: Mengawal Aspirasi Hingga ke Meja Menteri

Merespon positif usulan tersebut, Roberth Rouw menegaskan komitmennya untuk menjadi jembatan antara rakyat dan pemerintah. Ia menyatakan bahwa menjadi sebuah keharusan bagi pemerintah pusat untuk mendengar dan memenuhi kebutuhan riil di lapangan.

“Oleh sebab itu, wajib hukumnya pemerintah pusat bisa menjawab dan memberikan apa yang diinginkan oleh masyarakat,” tegasnya. “Kami akan kawal itu. Kebetulan Kementerian Transmigrasi berada di bawah naungan Komisi V DPR, dan kami akan segera berkomunikasi intensif dengan Menteri terkait untuk mewujudkan harapan masyarakat Papua Pegunungan ini.”

Kebanggaan atas Semangat Membangun Masyarakat Papua

Di akhir pernyataannya, Roberth menyampaikan kebanggaan dan kekagumannya terhadap semangat masyarakat Papua Pegunungan yang sangat terbuka terhadap pembangunan. Ia mengaku terkesan dengan inovasi dan kerja keras para petani di daerah pegunungan.

“Ini sesuatu yang patut kita apresiasi tinggi. Jarang-jarang kita melihat masyarakat di daerah pegunungan bertani sawah dengan hasil yang memuaskan, dan yang lebih membanggakan, mereka baru saja panen. Prestasi seperti ini harus betul-betul didukung dan diberikan apresiasi nyata oleh pemerintah pusat,” pungkas Roberth.

Dampak Langsung: Program Padat Karya Mulai Gerakkan Perekonomian Rakyat

Selain menampung aspirasi, kunjungan Roberth ini juga sekaligus memantau pelaksanaan program yang sudah berjalan. Selanjutnya, timnya melakukan tinjauan langsung ke beberapa lokasi Program Padat Karya Tunai. Di sana, masyarakat tampak antusias terlibat dalam pembangunan infrastruktur lokal, seperti perbaikan jalan dan saluran air.

“Program ini memberikan dampak ganda,” jelas Roberth. “Pertama, kami membuka lapangan kerja dan menyuntikkan dana langsung ke kantong warga. Kedua, hasil kerja mereka akan meningkatkan kualitas infrastruktur desa mereka sendiri. Oleh karena itu, komitmen dan semangat masyarakat ini patut kita dukung penuh.”

Sinergi Pemerintah Daerah: Kunci Keberhasilan Program

Keberhasilan berbagai program ini tentu tidak lepas dari peran Pemerintah Daerah. Selaras dengan hal tersebut, Roberth menyelenggarakan pertemuan koordinasi dengan para kepala dinas terkait di Jayawijaya. Mereka membahas strategi percepatan agar program pusat dapat menyatu dengan program daerah tanpa hambatan.

Sebagai contoh, program bedah rumah dan sanitasi air bersih membutuhkan data penerima manfaat yang akurat dari pemerintah setempat. Melalui koordinasi ini, semua pihak dapat memastikan bantuan tepat sasaran dan tepat waktu.

Melihat ke Depan: Mewujudkan Papua Pegunungan yang Mandiri Pangan

Roberth menegaskan bahwa semua langkah ini merupakan bagian dari sebuah roadmap besar. Tujuannya tidak lain adalah untuk mewujudkan kemandirian pangan di Papua Pegunungan. Dengan demikian, keberadaan petani milenial dan perluasan lahan pertanian menjadi fondasi yang sangat krusial.

Kemudian, ia berjanji akan terus melakukan pendampingan. Bahkan, Komisi V DPR RI akan menjadikan isu pembangunan Papua Pegunungan sebagai salah satu program prioritas dalam pembahasan anggaran tahun depan.

Akhirnya, Dekatkan Program kunjungan ini menutup dengan tekad bersama antara legislator, pemerintah daerah, dan masyarakat. Mereka sepakat untuk terus bersinergi membangun tanah Papua yang lebih sejahtera, dimulai dari kemandirian para petani milenialnya.

, ,

Gelorakan Semangat Mutiara Hitam! BDC Serukan “Operasi Penuh Stadion” Dukung Persipura Hadapi Barito Putera

INFO kumurkek- Suara gemuruh kembali menggema dari jantung Kota Jayapura. Menjelang laga panas Persipura Jayapura kontra Barito Putera, Black Danger Community (BDC) Persipura 1963 meluncurkan seruan perang bagi seluruh rakyat Papua. Seruannya jelas: “Padati Stadion Lukas Enembe hingga sesak! Wajib Merah-Hitam!”

Gemuruh Dari Jantung Kota Jayapura Persipura Siap Hadapi Barito Putera
Gemuruh Dari Jantung Kota Jayapura Persipura Siap Hadapi Barito Putera

Baca Juga : Unjuk Rasa Di Boven Digoel Berakhir Ricuh, Tiga Polisi Terluka

Jansen Kareth, sang Ketua BDC, tidak main-main dengan ajakan ini. Baginya, pertandingan ini jauh lebih dari sekadar tiga angka; ini adalah tentang membangkitkan kembali jiwa dan martabat Mutiara Hitam di kandang sendiri.

“Kami menyerukan kepada semua elemen masyarakat, dari Sorong hingga Merauke, untuk bersatu dalam satu komando. Stadion Lukas Enembe harus menjadi lautan merah-hitam yang bergelora. Ini adalah simbol kekuatan sejati kita, identitas yang tidak bisa ditawar, dan kebanggaan yang kita semua panggul bersama untuk Persipura,” tegas Jansen dengan semangat membara.

Setiap Laga adalah Final, Dukungan adalah Nafas

Jansen juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Manajer Persipura, Owen Rahadiyan, yang telah menegaskan filosofi baru tim: setiap pertandingan adalah final.

“Kami sepenuhnya berdiri di belakang pernyataan Pak Owen. Tidak ada lagi laga ‘biasa’. Setiap kali anak-anak Mutiara Hitam melangkah ke lapangan hijau, itu adalah pertaruhan harga diri, itu adalah final yang sesungguhnya. Dan kami, sebagai suporter, adalah pasukan yang akan memberikan mereka napas dan semangat untuk memenangi setiap ‘final’ ini,” ujarnya.

Lebih Dari Sepak Bola, Ini adalah Soal Harga Diri

Bagi sang ketua BDC dan ribuan suporter setia, Persipura bukan sekadar tentang si kulit bundar. Klub ini telah lama menjelma menjadi simbol perjuangan, cerminan identitas, dan kebanggaan kolektif masyarakat Papua di panggung sepak bola nasional.

“Pertandingan melawan Barito Putera ini bukan cuma perebutan puncak klasemen. Ini soal mempertahankan kehormatan, reputasi, dan martabat kita. Setiap tendangan, setiap sundulan, dan setiap teriakan kita dari tribun adalah pernyataan bahwa kami masih ada dan kami pantas untuk dihormati,” tegas Jansen dengan penuh keyakinan.

Duka Masa Lalu, Bahan Bakar untuk Kebangkitan

Gemuruh Kenangan pahit degradasi Persipura ke Liga 2 pada musim 2021/2022 masih membekas dalam dan menjadi cambuk untuk bangkit. Jansen mengingatkan semua pihak tentang perjalanan panjang yang telah dilalui.

“Kita semua masih ingat betapa pedihnya hati kita ketika Persipura harus terdegradasi setelah pertandingan penuh kontroversi. Tapi, lihatlah! Kesetiaan kita tidak pernah luntur. Kita bersama-sama mengawal, mendorong, dan berdoa untuk kebangkitan Mutiara Hitam. Kembali ke Liga 1 bukanlah akhir perjalanan, ini adalah awal dari perebutan tahta yang seharusnya menjadi hak kita,” kenangnya.

Loyalitas Tak Terpudarkan, Perjuangan Sampai Akhir

Sebagai pimpinan dari komunitas suporter terdepan, Jansen menegaskan kembali komitmen yang tak tergoyahkan.

“Jangan pernah meragukan dedikasi dan totalitas kami, Black Danger Community. Tugas kamilah untuk berjuang dari luar lapangan, memberikan dukungan tak bersyarat, sementara para kesatria Mutiara Hitam bertarung di dalam. Kami akan terus maju, berjuang tanpa henti, sampai kejayaan sepenuhnya kembali ke tanah Papua!” serunya lantang.

Akhir Kata: Jadikan Stadion Neraka bagi Lawan!

Jansen menutup pernyataannya dengan seruan yang menggugah setiap jiwa. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk turun langsung ke stadion dan menciptakan atmosfer yang mencekam.

“Mari kita buktikan bersama! Datang, serukan yel-yel, kibarkan bendera, dan jadikan Stadion Lukas Enembe sebagai benteng yang tak tertembus. Kita adalah pasukan ke-12 yang akan memberikan energi tak terhingga bagi pemain kita. Ingat baik-baik, ini adalah rumah kita! Kami melarang tim tamu manapun untuk mencuri poin di sini! Ayo kita dukung Persipura, bukan hanya dengan suara, tapi dengan kehadiran dan jiwa kita!” pungkas Jansen menggelegar.

, ,

Duka di Boven Digoel: Aksi Damai Berubah Ricuh Usai Protes Pembakaran Mahkota Cenderawasih

INFO Kumurkek- Sebuah aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan damai berubah menjadi kericuhan di jantung Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan,  Aksi protes yang menyuarakan kekecewaan atas kebijakan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua itu berakhir dengan insiden memilukan: tiga anggota polisi terluka dan empat orang warga diamankan sebagai terduga provokator.

Unjuk Rasa Di Boven Digoel Berakhir Ricuh, Tiga Polisi Terluka
Unjuk Rasa Di Boven Digoel Berakhir Ricuh, Tiga Polisi Terluka

Baca Juga : Titik Terang Di Pegunungan Bintang Tewasnya Panglima OPM Akhiri Lima Tahun Catatan Kelam

Akar Masalah: Video Pemusnahan yang Menyulut Emosi

Bibit-bibit protes ini mulai tumbuh setelah sebuah video viral di kalangan masyarakat. Video tersebut memperlihatkan petugas BBKSDA Provinsi Papua melakukan pemusnahan atau pembakaran sejumlah barang bukti penyitaan, yang didominasi oleh cenderamata berbentuk mahkota burung cenderawasih.

Bagi masyarakat Papua, burung cenderawasih bukan sekadar hewan. Ia adalah simbol budaya, martabat, dan spiritualitas yang sangat sakral. Mahkota yang terbuat dari bulunya sering digunakan dalam upacara adat penting. Oleh karena itu, tindakan membakar barang-barang yang dianggap sebagai representasi nilai-nilai luhur tersebut dirasakan sebagai bentuk penghinaan dan ketidakpedulian terhadap kearifan lokal.

“Insiden bermula dari unjuk rasa damai yang dilakukan masyarakat sebagai bentuk protes terhadap beredarnya video pemusnahan cenderamata berbentuk mahkota cenderawasih oleh pihak BBKSDA Provinsi Papua,” jelas Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito, dalam keterangan persnya.

Aksi Damai yang Berubah Menjadi Bentrok

Menurut laporan, demonstrasi awalnya berlangsung tertib dan terkendali. Massa berkumpul untuk menyampaikan aspirasi mereka tanpa insiden. Namun, situasi berubah seratus delapan puluh derajat ketika terjadi kesalahpahaman yang tidak terduga di lokasi.

Ketegangan memuncak, dan suasana yang semula tenang berubah menjadi ricuh. Sebagian massa yang emosional mulai melancarkan serangan. Dalam upaya menenangkan massa dan mencegah situasi semakin memburuk, tiga anggota kepolisian yang bertugas menjadi korban.

“Mereka terkena anak panah dan senjata tajam saat berupaya menenangkan massa yang sudah mulai tidak terkendali,” tutur Cahyo. Ketiga anggota tersebut segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Penanganan Pasca-Ricuh dan Pemeriksaan Provokator

Guna mengamankan situasi dan mencegah meluasnya kerusuhan, aparat kepolisian dari Polres Boven Digoel mengambil tindakan tegas. Sebanyak empat orang yang diduga kuat menjadi provokator dan memicu kericuhan telah diamankan.

“Keempat orang terduga provokator telah diamankan oleh Polres Boven Digoel untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut guna mengungkap motif dan keterlibatan mereka dalam insiden ini,” tegas Cahyo.

Pihak kepolisian kini tengah mendalami kasus ini dari dua sisi. Di satu sisi, mereka menyelidiki oknum-oknum yang didalangi kericuhan dan penyerangan terhadap aparat. Di sisi lain, mereka juga berusaha memahami akar permasalahan, yaitu kekecewaan mendalam masyarakat terhadap kebijakan BBKSDA.

Lebih Dari Sekedar Kericuhan: Sebuah Pelajaran Bersama

Insiden di Boven Digoel ini lebih dari sekadar statistik kerusuhan. Ia adalah cermin dari persilangan sensitif antara penegakan hukum konservasi dan penghormatan terhadap nilai-nilai budaya. Peristiwa ini menyisakan pertanyaan mendasar: bagaimana seharusnya kebijakan konservasi diterapkan tanpa melukai hati dan merendahkan warisan budaya yang telah hidup turun-temurun?

Kedepan, dibutuhkan pendekatan yang lebih komunikatif, edukatif, dan partisipatif dari semua pihak. Dialog yang melibatkan pemerintah daerah, tokoh adat, masyarakat, dan instansi seperti BBKSDA menjadi kunci untuk mencegah terulangnya duka seperti ini di tanah Papua.

Merespons Insiden, Tuntutan Masyarakat Menjadi Sorotan

Selanjutnya, komunitas adat dan tokoh pemuda setempat mulai menyuarakan tuntutan mereka secara lebih jelas. Mereka tidak hanya meminta pertanggungjawaban atas insiden pembakaran mahkota, tetapi juga mendesak adanya reformasi dalam kebijakan konservasi. Sebagai contoh, mereka mengusulkan agar barang bukti sitaan yang memiliki nilai budaya tinggi tidak dimusnahkan, melainkan diserahkan kepada museum atau lembaga adat untuk tujuan edukasi.

Di sisi lain, pihak BBKSDA Papua akhirnya memberikan klarifikasi resmi. Kepala BBKSDA Papua menjelaskan bahwa pemusnahan barang bukti tersebut merupakan prosedur standar untuk barang ilegal. Meski demikian, ia mengakui bahwa pihaknya mungkin kurang melakukan sosialisasi yang memadai. “Kami tentu saja menghormati nilai-nilai budaya. Oleh karena itu, ke depan, kami akan membuka ruang dialog dan mengevaluasi metode penanganan barang bukti yang bernilai budaya,” ujarnya.

Selain itu, kondisi ketiga polisi yang terluka semakin membaik

Tim medis melaporkan bahwa mereka telah menjalani operasi dan kini dalam masa pemulihan. Sementara itu, pemeriksaan terhadap keempat tersangka provokator masih berlangsung intensif. Penyidik tengah mengidentifikasi apakah ada unsur perencanaan di balik kericuhan tersebut atau murni aksi spontan akibat emosi massa.

Kemudian, untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, Kapolda Papua memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan pendekatan humanis. Misalnya, polisi mulai berkoordinasi dengan para tetua adat untuk menenangkan situasi dan membangun jalur komunikasi yang lebih baik dengan para pemuda. Hasilnya, suasana di Tanah Merah perlahan mulai mereda, meskipun nuansa duka dan kekecewaan masih terasa.

Kesimpulannya, insiden Boven Digoel ini memberikan pelajaran berharga bagi semua pemangku kepentingan. Pada akhirnya, membangun kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat adat merupakan fondasi yang tidak boleh diabaikan. Dengan demikian, penyelesaian konflik yang berkelanjutan hanya dapat terwujud melalui rasa saling menghargai antara hukum nasional dan kearifan lokal.

, ,

Akhir Riwayat Kelam Lamek Alipky: Mengungkap Jejak 5 Tahun Teror Panglima OPM di Papua Pegunungan

INFO Kumurkek- Sebuah babak kelam dalam keamanan dan ketertiban di wilayah Pegunungan Bintang akhirnya menemui titik terang. Lamek Alipky Taplo, seorang bos atau Panglima Organisasi Papua Merdeka OPM yang paling dicari, tewas dalam operasi penembakan yang dilakukan oleh prajurit TNI. Kematiannya bukan sekadar buntut dari baku tembak, melainkan penutup dari sebuah catatan panjang aksi kekerasan yang telah menebar teror, menghambat pembangunan, dan merenggut nyawa warga tak bersalah selama lima tahun terakhir.

Titik Terang Di Pegunungan Bintang Tewasnya Panglima OPM Akhiri Lima Tahun Catatan Kelam
Titik Terang Di Pegunungan Bintang Tewasnya Panglima OPM Akhiri Lima Tahun Catatan Kelam

Baca Juga : Penghormatan Terakhir Negara Untuk Prajurit Gugur Mimpi Lettu Fauzy Dijanjikan Ditepati

Lamek Alipky, yang menjabat sebagai Panglima Kodap XV Ngalum Kupel, digambarkan oleh pihak berwenang sebagai salah satu pimpinan OPM paling aktif dan radikal di wilayah tersebut. Kiprahnya yang penuh kekerasan telah meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat dan pembangunan di tanah Papua.

Wajah Radikal dan Jejak Kekerasan yang Terstruktur

Melalui keterangan resmi dari Asintelter Koops Swasembada Papua, Letkol Inf Renaldy H., terkuaklah sederet aksi kriminal yang didalangi Lamek dan kelompoknya. Rentetan kejahatan ini bukanlah insiden spontan, melainkan aksi terstruktur yang menargetkan simbol-simbol negara, fasilitas publik, dan kemanusiaan.

“Lamek Alipky adalah otak di balik berbagai serangan yang sangat meresahkan. Kelompoknya secara sistematis menyerang aparat, mengganggu proyek pembangunan, dan membakar fasilitas-fasilitas vital yang seharusnya menjadi nadi kehidupan masyarakat,” ujar Letkol Renaldy.

Kronologi Kekejaman: Dari Pembakaran Hingga Pembunuhan

Berikut adalah rangkuman detail aksi-aksi yang mencoreng wajah kemanusiaan selama lima tahun kepemimpinan Lamek Alipky:

  1. Awal Teror (2 Maret 2020): Kelompok Lamek menyerang pekerja proyek Jalan Trans Papua. Aksi ini bukan hanya mengancam jiwa para pekerja, tetapi juga upaya nyata untuk memutus akses dan isolasi wilayah Pegunungan Bintang dari pembangunan.

  2. Peningkatan Intensitas (28 Mei 2021): Mereka berani merampas senjata api dari Pos Polisi (Pospol) Subsektor Oksamol. Aksi ini menunjukkan peningkatan kapasitas persenjataan dan level ancaman yang mereka bawakan.

  3. Tragedi Kemanusiaan (13 September 2021): Hari kelam bagi dunia kesehatan di Papua. Kelompok ini melancarkan serangan multi-pronged: menyerang Satgas Pamtas 403/WP, membakar Puskesmas Kiwirok, dan yang paling memilukan, melakukan pembunuhan terhadap tenaga kesehatan. Aksi ini mencabik-cabik nilai kemanusiaan dan merampas hak warga untuk mendapat layanan kesehatan.

  4. Ancaman di Udara  Pesawat Smart Aviation menjadi sasaran tembakan. Serangan ini memperlihatkan pola ancaman yang tidak lagi terbatas di darat, tetapi juga terhadap transportasi udara yang merupakan urat nadi logistik dan mobilitas di Papua.

  5. Penghancuran Masa Depan (Desember 2021): Sekolah-sekolah dan fasilitas umum di Kiwirok dan Serambakon dibakar. Tindakan ini merupakan serangan terhadap masa depan anak-anak Papua, merampas tempat mereka menuntut ilmu dan mengakses layanan dasar.

  6. Teror Berkelanjutan (2022-2025): Selama tiga tahun ini, kelompok Lamek terus aktif menyerang aparat TNI-Polri di berbagai titik, menciptakan situasi yang terus-menerus mencekam dan tidak stabil.

  7. Pelanggaran Batas (Oktober 2025): Mereka melakukan penembakan terhadap helikopter yang membawa bantuan kemanusiaan. Aksi ini dinilai telah melampaui batas, karena menargetkan bantuan untuk masyarakat yang justru mereka klaim perjuangkan.

  8. Puncak Penghancuran (Oktober 2025): Dalam rentang waktu yang sama, mereka kembali membakar sekolah, gereja, dan Puskesmas di Distrik Kiwirok. Pembakaran gereja khususnya, menambah dimensi baru dalam kekerasan yang mereka lakukan.

Dampak yang Ditinggalkan: Nyawa Melayang dan Pembangunan Terkubur

Letkol Renaldy menyebutkan, rentetan aksi sadis tersebut telah menelan korban jiwa yang tidak sedikit. “Tercatat 6 nyawa melayang dan 8 lainnya luka-luka berat akibat kekerasan kelompok ini,” tegasnya.

Kerugian materiil juga sangat besar. Sebanyak 7 bangunan fasilitas umum hancur dilalap api, disusul dengan 6 unit alat berat yang dibakar. Aksi-aksi ini bukan hanya merusak properti, tetapi secara sengaja menghambat pelayanan publik dan memundurkan pembangunan di wilayah Kiwirok selama bertahun-tahun.

Akhir Sang Panglima di Medan Operasi

Operasi penegakan hukum yang dilakukan oleh personel Komando Operasi Swasembada Papua akhirnya mengakhiri riwayat Lamek Alipky. Dalam sebuah serangan yang dilancarkan di markasnya di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Lamek tewas bersama tiga anggota OPM lainnya.

“Komando Operasi Swasembada Papua memastikan bahwa Panglima Kodap XV Ngalum Kupel, Lamek Alipky Taplo, tewas bersama 3 OPM lainnya. Mereka tewas dalam operasi penyerangan yang dilaksanakan oleh personel TNI,” kata Letkol Renaldy mengonfirmasi.

Titik Terang Sebagai bukti, aparat juga merilis foto-foto Lamek Alipky. Dalam salah satu foto, ia terlihat dengan penuh percaya diri mengenakan seragam loreng, baret merah, dan selendang bermotif Bintang Kejora. Sebuah bendera dengan motif yang sama terpampang di sampingnya, mempertegas identitas kelompoknya. Foto lain yang tak kanyak mencolok menunjukkan Lamek dalam kaos hitam, memegang benda yang menyerupai granat dan drone, menggambarkan kemampuan teknis dan persenjataan yang dimilikinya.

Dengan tewasnya Lamek Alipky, diharapkan tercipta ketenangan dan ruang bagi pemulihan di Kiwirok. “Setelah operasi tersebut dilaksanakan, situasi di Distrik Kiwirok berangsur kondusif,” pungkas Renaldy, memberikan secercah harapan bagi masyarakat yang telah lama hidup dalam bayang-bayang ketakutan.

, ,

Menhan Wujudkan Mimpi Abadi Lettu Fauzi: Orang Tua Diantar Umrah, Adik Dijamin Masuk Perwira TNI

INFO Kumurkek- Kabar duka yang menyentuh dari Bumi Batara Guru, Pangkep, Sulawesi Selatan, berubah menjadi sebuah kisah tentang penghormatan dan janji yang ditepati. Dengan penuh keteguhan hati, Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Sjafrie Sjamsoeddin, secara langsung menyampaikan komitmen negara untuk mewujudkan mimpi terakhir salah satu prajurit terbaiknya, Lettu Anumerta Fauzy Ahmad, yang gugur dalam kontak tembak dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Penghormatan Terakhir Negara Untuk Prajurit Gugur Mimpi Lettu Fauzy Dijanjikan Ditepati
Penghormatan Terakhir Negara Untuk Prajurit Gugur Mimpi Lettu Fauzy Dijanjikan Ditepati

Baca Juga : Prestasi Membanggakan, Tim Tanggap Darurat Astra Motor Papua Raih Peringkat 10 Besar CAA 2025

Kunjungan duka Menhan Sjafrie ke kediaman almarhum bukan sekadar formalitas. Dalam suasana haru, ia menyampaikan kabar yang menghangatkan hati: negara akan memberangkatkan kedua orang tua Lettu Fauzy untuk menunaikan ibadah umrah. Keberangkatan suci ini merupakan sebuah janji yang sempat diucapkan Fauzy kepada orang tuanya sebelum ia gugur di medan tugas. Kini, negara yang akan mengambil alih dan menanggung seluruh biaya perjalanan spiritual tersebut, mengantarkan doa orang tua untuk sang pahlawan di Tanah Suci.

“Harapan almarhum untuk memberikan kesempatan ibadah kepada kedua orang tuanya, akan diambil alih oleh negara dan akan dibantu sepenuhnya,” tegas Sjafrie dengan penuh keyakinan di hadapan keluarga yang berduka.

Namun, perhatian negara tidak berhenti di situ. Sebagai bentuk penghargaan tertinggi atas pengorbanannya, Lettu Fauzy dianugerahi kenaikan pangkat anumerta dari Letda menjadi Lettu. Lebih dari itu, negara juga memastikan masa depan adik-adik almarhum akan terjamin. Menhan Sjafrie menyatakan komitmennya untuk memfasilitasi dan mempersiapkan adik-adik Fauzy yang ingin meneruskan perjuangan kakaknya.

“Kami akan mengatur, mempersiapkan mereka untuk masuk pada saat nanti lulus, akan menjadi sekolah perwira bagi mereka,” ucap Sjafrie. Langkah nyata ini menunjukkan bahwa pengabdian seorang prajurit tidak pernah terlupakan, dan keluarga yang ditinggalkan akan terus mendapat perhatian.

Dalam kunjungannya itu, Menhan Sjafrie juga menyampaikan salam dan pesan penghiburan dari Presiden RI, Prabowo Subianto

Presiden meminta keluarga besar Fauzy untuk tetap tawakal dan sabar menghadapi ujian berat ini. “Saya juga menyampaikan salam dari Presiden… Jadi memang negara harus hadir untuk memberikan perhatian kepada prajurit dan keluarganya,” tandas Sjafrie, menegaskan prinsip kehadiran negara bagi para penjaga bangsa.

Sjafrie juga membagikan kenangan tentang Lettu Fauzy yang ia dapat dari Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Windiyatno. Menurutnya, Windiyatno yang pernah menjadi pengasuh Fauzy semasa ia menjadi taruna, menyebut almarhum sebagai “prajurit terbaik dengan kemampuan khusus”. Potensi besar itu sayangnya harus terpenggal oleh takdir, namun pengabdian dan jasanya akan tetap abadi dalam kenangan bangsa.

Lettu Anumerta Fauzy Ahmad, anggota Satgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 753/AVT, akhirnya dimakamkan dengan penuh penghormatan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Mangilu, Pangkep. Meski raganya telah pergi, semangat dan mimpinya terus hidup. Melalui langkah-langkah nyata yang diumumkan oleh Menhan ini, Indonesia menunjukkan bahwa seorang pahlawan tidak hanya dikenang, tetapi juga impiannya diteruskan, dan keluarganya dijaga oleh bangsa yang ia bela. Sebuah teladan bahwa pengorbanan tulus seorang prajurit akan berbalas kasih yang setulusnya dari negara.

Sebagai bentuk tindak lanjut, Kementerian Pertahanan dan Markas Besar TNI kini bergerak cepat untuk merealisasikan seluruh janji tersebut. Tak lama setelah kunjungan itu, tim khusus mulai mengurus dokumen dan persiapan perjalanan umrah untuk kedua orang tua almarhum. Secara paralel, proses administratif untuk kenaikan pangkat anumerta juga telah resmi berjalan, memberikan pengakuan tertinggi atas pengabdian terakhirnya.

Sementara itu, bagi adik-adik almarhum, sebuah jalur pembinaan khusus telah dirancang

Institusi pendidikan TNI, sebagai contoh, Akademi Militer (Akmil), telah menyiapkan program bimbingan intensif. Program ini pada dasarnya bertujuan mempersiapkan mereka baik secara akademik maupun fisik untuk mengikuti seleksi penerimaan perwira. Dengan kata lain, negara tidak hanya sekadar menjanjikan, tetapi benar-benar membuka pintu lebar-lebar dan memandu mereka melewatinya.

Di sisi lain, respons positif datang dari berbagai kalangan masyarakat. Tokoh masyarakat setempat, sebagai gambaran, menyambut hangat langkah pemerintah ini. Mereka melihat komitmen ini sebagai akibat dari pengorbanan besar yang telah diberikan Lettu Fauzy. Oleh karena itu, keputusan ini tidak hanya menyentuh hati keluarga, tetapi juga memperkuat rasa nasionalisme dan dukungan kepada TNI.

Pada akhirnya, kisah Lettu Fauzy ini menjadi sebuah legacy. Sebagai hasilnya, pengorbanannya tidak hanya tertutup oleh tanah di TMP Mangilu, melainkan justru melahirkan semangat baru. Singkatnya, tragedi pilu ini berubah menjadi sebuah narasi lengkap tentang pengabdian, penghormatan, dan kelanjutan cita-cita, yang semuanya bergulir karena kehadiran negara yang nyata dan penuh kasih.

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.